Saeful Bachri : Penguatan Regenerasi Petani melalui Satuan Karya Pramuka (SAKA) Taruna Bumi

Saeful Bachri : Penguatan Regenerasi Petani melalui Satuan Karya Pramuka (SAKA) Taruna Bumi

Pembangunan sektor pertanian saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan kompleks. Selain alih fungsi lahan pertanian, persoalan mendasar yang semakin mengemuka adalah menurunnya minat generasi muda untuk menekuni sektor pertanian. Kondisi tersebut memicu terjadinya krisis regenerasi petani, yang ditandai dengan meningkatnya rata-rata usia petani serta terbatasnya ketersediaan sumber daya manusia pertanian yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan dinamika pasar.

Apabila persoalan regenerasi petani tidak segera direspons secara terencana dan berkelanjutan, maka keberlanjutan sektor pertanian serta ketahanan pangan daerah akan menghadapi risiko serius, meskipun berbagai program peningkatan produksi dan intervensi fisik terus dilakukan.

Permasalahan Strategis

Isu regenerasi petani merupakan persoalan struktural dan jangka panjang yang mencakup beberapa aspek utama, antara lain:

  1. Rendahnya minat generasi muda terhadap sektor pertanian akibat stigma sosial, keterbatasan akses lahan, serta permodalan.
  2. Terbatasnya ruang pembinaan dan kaderisasi petani muda di luar jalur pendidikan formal.
  3. Belum optimalnya integrasi antara pendidikan karakter, keterampilan teknis, dan kewirausahaan pertanian.
  4. Kurangnya pemanfaatan organisasi kepemudaan berbasis komunitas sebagai media regenerasi petani.

Permasalahan tersebut membutuhkan pendekatan lintas sektor, lintas generasi, dan berorientasi jangka panjang.

Landasan Kebijakan dan Peran Strategis Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka sebagai organisasi pendidikan nonformal memiliki posisi strategis dalam mendukung upaya regenerasi petani, karena:

  • Menjangkau generasi muda sejak usia dini hingga usia produktif;
  • Berbasis pada pembinaan karakter, keterampilan, dan kepemimpinan;
  • Memiliki struktur organisasi hingga tingkat desa dan kelurahan;
  • Bersifat sukarela, berkelanjutan, serta berakar kuat di masyarakat.

Dalam konteks pembangunan pertanian, Satuan Karya Pramuka (SAKA) Taruna Bumi merupakan instrumen yang relevan dan kontekstual untuk menjawab tantangan regenerasi petani secara sistematis.

Arah Kebijakan

Pemerintah Daerah perlu menetapkan penguatan SAKA Taruna Bumi sebagai bagian integral dari strategi regenerasi petani dan ketahanan pangan daerah, dengan arah kebijakan sebagai berikut:

  1. Menjadikan SAKA Taruna Bumi sebagai wahana kaderisasi petani muda berbasis pendidikan karakter dan keterampilan pertanian.
  2. Mengintegrasikan program SAKA Taruna Bumi dengan pembangunan sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan ketahanan pangan daerah.
  3. Mendorong kolaborasi lintas perangkat daerah, dunia usaha, dan komunitas petani dalam pembinaan generasi petani muda.
  4. Mengembangkan pendekatan pertanian modern dan agripreneurship sejak usia dini.
Strategi Implementasi Kebijakan

Untuk menjamin efektivitas pelaksanaan kebijakan, diperlukan strategi implementasi sebagai berikut:

I. Penguatan Kelembagaan
  1. Fasilitasi pembentukan dan penguatan SAKA Taruna Bumi di tingkat kabupaten/kota dan kecamatan.
  2. Penguatan sinergi antara Dinas Pertanian, Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan Olahraga, serta Kwartir Gerakan Pramuka.
II. Pengembangan Kurikulum dan Praktik Lapangan
  1. Penyusunan kurikulum berbasis praktik pertanian, perkebunan, peternakan, dan ketahanan pangan.
  2. Pemanfaatan lahan demplot, kebun percontohan, serta Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) sebagai laboratorium lapangan.
III. Peningkatan Kapasitas dan Pendampingan
  1. Pelibatan penyuluh pertanian, praktisi, dan petani berprestasi sebagai instruktur dan mentor.
  2. Pelaksanaan program magang, inkubasi usaha tani, dan pengembangan kewirausahaan pertanian.
IV. Akses dan Insentif bagi Petani Muda
  1. Penyediaan dukungan akses lahan, permodalan, dan pemasaran bagi alumni SAKA Taruna Bumi.
  2. Integrasi dengan koperasi, BUMDes, serta ekosistem agribisnis daerah.
Target dan Dampak yang Diharapkan

Melalui kebijakan ini, diharapkan dapat dicapai beberapa hasil strategis, antara lain:

  1. Terbentuknya generasi petani muda yang berkarakter, terampil, dan berjiwa wirausaha.
  2. Terbangunnya ekosistem regenerasi petani yang berkelanjutan.
  3. Menguatnya ketahanan pangan daerah berbasis kualitas sumber daya manusia.
  4. Terwujudnya transformasi citra pertanian sebagai sektor modern, produktif, dan menjanjikan bagi generasi muda.

Regenerasi petani merupakan investasi jangka panjang yang sangat menentukan keberlanjutan sektor pertanian dan ketahanan pangan daerah. Melalui penguatan SAKA Taruna Bumi sebagai wahana kaderisasi petani muda, diharapkan tercipta sinergi antara pembangunan karakter, penguasaan keterampilan, dan pengembangan kewirausahaan pertanian yang mampu menjawab tantangan masa depan.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *