Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat, dari Fraksi Partai Demokrat, Saeful Bachri dan anggota Komisi B DPRD Kabupaten Bandung Anton Ahmad Fauzi meninjau langsung lokasi terdampak banjir di kawasan Leuwi Bandung, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. Jumat (14/03/2025).
Kunjungan ini bertujuan untuk mendengar langsung keluhan warga serta mencari solusi penanganan banjir yang kerap melanda wilayah tersebut.
Hadir dalam dialog tersebut empat ketua RW mewakili warga diantaranya ketua Rw. 01, 02, 03 dan Rw 13 Desa Citeureup, Sekretaris Kecamatan Dayeuhkolot dan sekretaris desa citeuruep.
Dalam kunjungannya, Saeful menyampaikan keprihatinan atas kondisi empat RW di Desa Citeureup yang selama ini jarang tersentuh bantuan maupun perhatian dari pemerintah. Wilayah tersebut disebutnya menjadi langganan banjir selama puluhan tahun.
“Ini lokasi yang unik dan terhimpit. Di selatan ada Sungai Citarum, di barat masuk ke wilayah Dayeuhkolot, dan belakangnya Sungai Cikapundung. Jadi aksesnya cukup sulit dan kerap terabaikan,” ujar Saeful.
Warga, menurut Saeful, menyampaikan beberapa keluhan utama, di antaranya minimnya fasilitas pengungsian dan sarana evakuasi ketika banjir melanda.
“Solusi jangka pendeknya kita dorong adanya tempat evakuasi yang layak dan perahu transportasi saat banjir. Itu kebutuhan mendesak,” jelasnya.

Untuk jangka menengah, kondisi tanggul di sekitar Muara Sungai Cikapundung yang mulai retak juga menjadi perhatian.
“Ini berbahaya jika tidak segera diperbaiki. Jika banjir besar datang lagi, dikhawatirkan akan jebol dan memperparah situasi,” tuturnya.
Sementara itu, untuk solusi jangka panjang, Saeful menilai perlunya pendekatan sistemik, termasuk kemungkinan menjadikan wilayah tersebut sebagai kolam retensi, seperti yang telah dilakukan di Kampung Cienteung. Ia juga membuka peluang relokasi warga sebagai opsi terakhir.
Penanganan banjir, menurutnya, harus melibatkan sinergi antara pemerintah kabupaten, provinsi, hingga pusat.
“Tidak bisa jalan sendiri-sendiri. Harus kolaboratif. Kabupaten fokus pada logistik dan fasilitas pengungsian,” jelasnya.
“Provinsi menangani tanggul, rumah pompa, pintu air, sampai pengerukan sungai. Dan pusat mendukung dengan kebijakan dan anggaran,” paparnya.

Saeful juga menyoroti persoalan sampah kiriman dari Kota Bandung yang menyumbat aliran sungai di kawasan ini, memperburuk kondisi saat hujan deras turun.

Dia meminta agar ada perhatian khusus untuk penanganan sampah di hulu sungai agar tidak memperparah bencana di hilir.
Dilokasi yang sama Saeful Bachri dan Anton Ahmad Fauzi secara simbolis menyerahkan bantuan untuk korban banjir di daerah tersebut. ***